Lombok Akan Dikunjungi Kapal Perang dari 35 Negara
Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok, Lembar, dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3 tahun 2018
Sebanyak 40 kapal perang dari 35 negara diagendakan berlabuh di Selat Lombok, Lembar, dalam kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-3 tahun 2018
Lombokonline.co.id, Lombok – Peserta yang mendaftar ajang wisata olahraga (sport tourism) Rinjani 100 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Event yang digelar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar Jumat 5 Mei 2017 ini akan diikuti 497 pelari dari dalam dan luar negeri.
“Peserta yang daftar telah mencapai 497 pelari, terdiri atas 302 pelari domestik dan 195 pelari luar negeri antara lain Australia, Austria, Cina, Perancis, Jepang, Slovakia, Romantis, Rusia, hingga Irlandia,” jelas Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, Selasa (2/5).
Faozal mengungkapkan, ada peningkatan 97 peserta di tahun ini. Jumlah peserta tahun sebelumnya sebanyak 400 pelari. Peningkatan peserta dari luar negeri bahkan mencapai 100 persen.
“Rinjani 100 jadi agenda calender of event dari tahun ke tahun. Jumlah peserta juga terus meningkat. Ini bukti Rinjani 100 diminati penggemar,” ujar Faozal.
Faozal berharap, event yang sudah digelar sejak 2012 ini semakin mendorong pengembangan wisata olahraga yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi NTB.
Faozal mengungkapkan, medan lombanya terbilang sulit diterabas. Di kategori 100k, lintasan akan dimulai dari Desa Senaru, Bayan melewati hutan lebat menuju Pelawangan Senaru, diteruskan menuruni tebing-tebing terjal menuju Danau Segara Anak.
Dari danau yang terletak di sekitar ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut ini peserta akan kembali melanjutkan lintasan membelah arah menuju pelawangan Sembalun dan menghadapi lintasan curam menuju puncak Gunung Rinjani.
Dari Puncak Rinjani dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, peserta akan turun ke arah Desa Sembalun, Lombok Timur melewati perbukitan tinggi dan padang savana yang belum terjamah.
Tidak hanya itu, lautan pasir vulkanik beserta dorongan angin kencang, dengan balutan pegunungan dan lembah serta padang rumput yang indah, dipastikan siap menemani peserta lari Rinjani 100.
“Totalnya, ada 13 check point dan dua tempat pemberhentian yang harus dilewati peserta untuk finish dalam cut of time waktu 36 jam,” tambahnya.
Faozal melanjutkan, Rinjani 100 digelar atas kerja sama dengan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), KONI NTB, Polda NTB, dan sejumlah komunitas pendaki di TNGR.
“Rinjani punya keunikan dan diminati komunitas sport tourism, ini motivasi kita menjaga Rinjani lebih baik dari sisi pengelolaan dan kelestarian alam,” tukas Faozal.
Lantas apa kelebihan dari event Rinjani 100 ini? Panorama alamnya dijamin bikin betah. Keindahan Pesona Indonesia bisa dengan mudah ditemui di sana. Selain rute klasik dan menantang dari Senaru ke Danau Segara Anak, Anda akan mendapatkan pengalaman menjelajah trek bukit Sembalun, kawasan yang baru saja dianugerahi gelar World Best Halal Honeymoon di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, UEA.
“Lomba trail running ini cukup berat, tetapi bagi para runner dunia, ini sangat asyik dan penuh tantangan,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (24/2), saat dimintai pendapat mengenai acara tersebut.
Menteri asal Banyuwangi itu memang tak berlebihan. Karena Rinjani yang sedang diupayakan menjadi eco park ini memiliki keindahan alam yang sangat mempesona namun penuh dengan tantangan yang bisa memompa adrenalin.
Event sport tourism ini memang kami khususkan kepada petualang yang siap memacu adrenalin dengan tantangan ekstrim. Jadi mereka yang sudah menyepakati mengikuti lomba sudah siap dengan hujan, panas terik atau cuaca dan bahaya di luar perkiraan teknis lainnya.
Menpar Arief Yahya pun mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, even tersebut akan makin meningkatkan pancaran pesona Mandalika yang berada tak jauh dari Rinjani. Mandalika, yang sudah dimasukkan ke dalam 10 destinasi prioritas selain Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah-Jogja, Bromo Jawa Timur, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut, diyakini akan makin dikenal pelari-pelari dunia.
“Semoga Pamor wisata Lombok makin berkibar. Kebetulan, akses menuju Lombok sudah makin mudah. Garuda Indonesia akan membuka penerbangan langsung Lombok-Guangzhou, Tiongkok dengan frekuensi penerbangan 2 kali seminggu. Untuk rute domestik, Garuda akan menambahkan frekuensi penerbangan rute Lombok-Yogyakarta dan Lombok-Ujung Pandang dari sekali seminggu menjadi dua kali seminggu,” ujarnya.
lombokonline.co.id, Mataram – Cerita Mandalika, kawasan yang sedang dipersiapkan menjadi 10 Bali Baru, seperti tak pernah ada habisnya. Setelah menyelesaikan pembebasan lahan dan mematangkan pembangunan Sirkuit MotoGP di Lombok, NTB, ada Mandalika Marathon 2017 yang siap dihelat di sana.
Acara ini mengkombinasikan lomba lari marathon dengan pemandangan Pantai Kuta Mandalika yang eksotis. Konsep acaranya tak jauh beda seperti Nusa Dua Culture Run 2017.Agenda yang digelar oleh ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) dan RajaMICE, di Mandailika, 2 September 2017 itu mengkombinasikan run dengan fun. Pelari akan diajak berpetualang menerabas pemandangan bahari dan kawasan heritage yang sudah world class di Mandalika. “Acara ini membidik wisatawan yang belum pernah ke Mandalika,” kata Jatmiko K. Santosa, Wakil Direktur Utama ITDC, Minggu (9/4).
Dan jangan takut rugi bila ke Mandalika. Pesona destinasi wisatanya ada di atas rata-rata. Berada di Pulau Lombok, Mandalika pun “kecipratan” label wisata halal sebagaimana pulau itu. Dua pengakuan langsung disabet, yaitu “The Best Halal Destination” dan “The Best Honeymoon Destination” di World Halal Travel Award 2015. Dan saat ini, Mandalika sudah menjadi bagian dari kawasan 10 destinasi prioritas.
Dasar penentuannya sebagai prioritas juga berdasarkan data. Banyak wisatawan dari Timur Tengah dan negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim menyukai destinasi di daerah tropis. Kebetulan, Lombok punya predikat pulau 1.000 masjid. Dan wilayahnya juga ada di daerah tropis.
“Para pelari akan melakui rute perjalanan yang dengan pemandangan Pantai Kuta Mandalika di sisi kanan dan kiri. Sebagai salah satu dari 10 Bali Baru, kawasan wisata Mandalika memang membutuhkan event seperti ini guna terus mendulang wisatawan,” ujar Jatmiko.
ITDC, selaku pengembang kawasan wisata Mandalika, memang menjadikan sport tourism sebagai salah satu strategi membuat Mandalika mendunia. Selain lomba lari, ITDC juga menggagas pembangunan Sirkuit MotoGP. Dalam proyek ini, ITDC menggandeng investor asal Prancis, Vincy.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung kreasi membuat even-even kelas dunia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mandalika Lombok.
“Planning yang matang, lalu actions yang cepat dengan prinsip WinWay, Wonderful Indonesia Way, Solid, Speed, Smart. Makin hebat atraksi, makin global standart, makin kuat positioning Mandalika sebagai destinasi prioritas,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)
lombokonline.co.i, Lombok – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya tidak ingin tanggung-tanggung membangun fundamental brand Pesona Indonesia. Dalam Bimtek Branding Pesona Indonesia di Lombok, 3 April 2017. Perusahaan multinasional yang sudah memiliki kantor cabang di lebih dari 60 kota di dunia sekelas Ogilvy & Mather Worldwide, ikut dilibatkan.
Maestro creative communications dan public relations dan berpengalaman menghandle brand building pada perusahaan-perusahaan kelas dunia itu, ikut memberi paparan di hadapan unsur Pentahelix dari komunitas GenPI, Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dan STP Bandung, ASITA NTB dan media nasional.
“Ogilvy & Mather Worldwide memang kami libatkan. Kami ingin brand Pesona Indonesia menanjak cepat, lalu berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan. Target kami, dari peringkat ke-4 dalam penyumbang devisa negara, USD 10 Miliar, menjadi lebih dari USD 20 Miliar, mengalahkan dominasi Oil and Gas (minyak dan gas alam), Coal (batu bara), Crude Palm Oil (CPO, minyak kelapa sawit,” jelas Pt Asdep Strategi Pemasaran Nusantara Kemenpar, Hariyanto, Selasa, 4 April 2017.
Brand rupanya memang dianggap penting. Nilainya dianggap sangat tinggi. Brand dianggap sangat menentukan posisitioning untuk menggaet segmentasi pasar. “Karena itu kami tak pernah henti menancapkan bendera “brand” Pesona Indonesia kemana-mana. Penajaman brand itu harus menjadi magnet penggerak pariwisata nasional,” tambah Hariyanto.
Lantaran serius menggarapnya, Bimtek Branding Pesona Indonesia pun berlangsung seru. Utamanya di sesi pemaparan branding. Dari mulai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Politeknik Pariwisata Negeri Lombok dan STP Bandung, GenPI Lombok Sumbawa, GenPI Maluku, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Barat, ASITA NTB, hingga media nasional dibuat terpana dengan pemaparan yang sangat atraktif.
“Saya jadi makin mengerti tentang filosofi warna dan posisi dari brand Pesona Indonesia,” terang Direktur Poltekpar Negeri Lombok Hansu Hanafi.
Persepsi branding Pesona Indonesia itu penting. Bila elemen pentahelix sudah satu persepsi soal design logo, komposisi warna, posisi, dan makna di balik Pesona Indonesia, aka nada banyak manfaat yang bisa diambil.
Mengapa? Brand value dua logo resmi pariwisata Indonesia semakin kuat. Bahkan sudah meninggalkan Malaysia Truli Asia dan Amazing Thailand. Lalu, logo itu gencar dipromosikan di luar negeri dan banyak event nasional. Karena itu, brand itu Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia bisa mengatrol semua uryhal yang terkait dengan pariwisata di daerah.
”Kami jadi makin faham. GenPI nanti sama-sama menyebarkan, mensosialisasikan, baik di dunia maya, media social, sampai outdoor. Kami beruntung punya Menteri sangat paham branding,” ujar koordunator GenPI Maluku, Glenn Huib Wattimury.
Budi Rizanto Binol, perwakilan Ogilvy di Indonesia, mengaku bukan hal yang mudah mengangkat branding Indonesia, namun pihaknya berjanji akan terus memperjuangkan hal tersebut. ”Mensosialisasikan branding sangat penting. Agar pengembangan pemasaran Pariwisata Indonesia terus berjalan dan bisa mencapai target,” ujar Budi.
Selain terus berusaha terus menyebarkan sosialisasi agar semua masyarakat Indonesia ramah terhadap tamu atau wisatawan, logo Pesona Indonesia juga terus dibiasakan ada di mana-mana. Di alat promosi, plastik, buku, pakaian, tempat wisata, pintu masuk, pesawat dan di manapun tempat umum yang terlihat khalayak umum. “Namun ini semua harus bekerjasama dengan semua pihak, pengelola, industri, pelaku bahkan masyarakat sekitar di tempat destinasi di Indonesia. Ini menjadi pekerjaan kita bersama terus meningkatkan brand Pariwisata Indonesia,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, acara ini perlu dilakukan karena untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah kegiatan dekonsentrasi yang akan dilaksanakan di 34 daerah. ”Branding itu janji kepada konsumen. Jadi semua elemen harus bersinergi dalam mengimplemantasikan Branding Pesona Indonesia baik di pusat maupun di daerah. Ini yang membedakan Anda dari yang lain yang sejenis, meningkatkan loyalitas stakeholder, memotivasi mereka untuk bertindak, dan memberi platform untuk menyampaikan pesan dengan cara yang konsisten,” beber Menpar Arief Yahya.
Dia menyebut Thailand dan Malaysia, yang menjadi ukuran. Agar fokus, tidak lari ke mana-mana, dua itu saja yang menjadi target untuk dikalahkan. Hasilnya pun sudah berbuah manis. Brand “Wonderful Indonesia” sudah jauh meninggalkan dua musuh utamanya. Posisinya ada di peringkat 47 dunia. Melompat 100 peringkat dari gapaian 2015.
Sementara Thailand ada di posisi 83 dan Malaysia di urutan 97. “Potensi kita jauh lebih kuat. Dengan promosi yang benar, dengan branding yang tepat, lalu advertising yang pas, dan sale yang agresif, target target 20 juta wisman di 2019 pasti bisa direbut,” aku Arief Yahya optimis. (*)
lombokonline.co.id, Mataram – Kementerian Pariwisata terus mendrive pengembangan percepatan wisata halal di Lombok, NTB. Yang terbaru, kementerian yang diremote langsung oleh Arief Yahya akan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Lombok, 21 Maret 2017. Agenda ini akan dipusatkan di Golden Palace Hotel, Mataram, NTB.
Acara yang digelar Asdep Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kementerian Pariwisata itu diset bakal berjalan seru. Dari mulai Kadispar ProvinsiNTB, Lalu M Faozal, Kadispar kab/kota se-Lombok dan Sumbawa, Ketua ASITA Asnawi Bahar, Ketua PHRI, Ketua BPPD Lombok, anggota tim percepatan wisata halal Kemenpar Hafizuddin Ahmad serta industri/usaha, semua akan hadir di Golden Palace Hotel, Mataram, NTB. Muaranya, apalagi kalau bukan membangun wisata halal di provinsi yang sukses menyambar tiga gelar juara dunia di World Halal Tourism Award 2016 itu.
“Ini untuk memberikan energi positif bagi para pelaku wisata. Label tujuan wisata halal dunia sudah memberikan semangat baru di Nusa Tenggara Barat,” terang Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Kemenpar, Lokot Ahmad Enda, Senin (20/3).
Lombok yang di dalamnya ada Mandalika, kawasan yang sedang disiapkan menjadi 10 Bali Baru itu memang mulai dilirik dunia. Harga tawarnya kian tinggi. Delegasi Kerajaan Saudi yang ikut diboyong Raja Salman ke Indonesia sampai kepincut menanamkan investasi di Pulau Seribu Masjid itu.
“Prestasi juara dunia Halal Tourism yang diraih Lombok benar-benar telah membuka mata dunia. Bimbingan Teknis Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Lombok jadi sudah pas. Kita drive seluruh lini dengan standar dunia,” tambah Lokot.
Tak ingin tampil loyo, 40 orang dari Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di Lombok dan Sumbawa, Dispenda, Bappeda, Dinkes dan LPPOM MUI pun ikut diundang. Mereka akan disusupi ‘virus’ percepatan pengembangan wisata halal di Lombok. Semuanya akan diajak menyusun rencana aksi, strategi, dan rencana percepatan pengembangan pariwisata halal provinsi NTB. “Ini sekaligus menyusun paket wisata halal NTB yang siap jual,” ucap Lokot.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTB lalu Moh. Faozal menambahkan, sebagai tuan rumah. Lombok dijamin sudah siap menyongsong event konstruktif tadi. Kesiapan NTB menjadi destinasi wisata halal, menurutnya, sudah didukung Perda tentang Pariwisata Halal, Pergub tentang wisata Halal, proses SK Gubernur tentang Tim percepatan wisata halal serta sertifikasi dan standardisasi halal bagi 100 hotel dan restoran 2016.
“Kami juga memberikan stimulan Rp 1 miliar untuk sertifikasi usaha ekonomi halal, kerjasama dinas pariwisata provinsi dengan MUI. Selain itu segera dibangun dua proyek infrastruktur berkonsep Halal, dan pengembangan wisata pantai khusus dengan konsep pantai halal. Detail Engineering Design (DED) sudah selesai dan pedoman penyelenggaraan usaha hotel halal,” ungkapnya.
Saat ini, lonjakan wisman ke NTB sudah mulai terasa. Lombok pun mulai bersolek dengan sesuatu yang berkaitan dengan wisata halal. Contohnya adalah lighting masjid-masjid di Lombok. Lighting-nya memberi kesan yang bagus di malam hari. Cahaya lampu yang bagus membuat banyak Masjid terlihat semakin unik di NTB.
Menpar Arief Yahya berharap branding Lombok sebagai wisata halal semakin memperkuat positioning NTB. Industri di Lombok juga segera menjual paket-paket wisata halal ke originasi terkait. Apalagi begitu banyak destinasi yang belum digarap optimal di sana.
“Semua lini harus siap dan kompak dengan program masing-masing di wisata halal itu. Ini akan menjadi pintu untuk membangun Lombok sebagai destinasi berkelas dunia,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz bin Saud lalu menjadi pemicu positif, bahwa Arab Saudi sangat terpikat oleh Bali berikut kulturnya. Lombok punya potensi yang memenuhi syarat bagi travellers Timur Tengah untuk berlama-lama tingal di sana. Hijau, air, pantai, gunung, sawah, sampai bawah laut, semu ada di Lombok.
“Kalau atraksinya sudah world class, tinggal akses dan amenitas yang diperkuat. Ujungnya harus dipromosikan dengan baik, sesuai dengan target pasarnya,” kata Menteri Arief. (*)
lombokonline.co.id, Jakarta – Kawasan Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) bakal memiliki sirkuit balap berkelas internasional. Digadang-gadang, ini akan menjadi sirkuit MotoGP pertama di Indonesia.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation, Abdulbar M Mansoer mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Roadgrip Motorsports UK Ltd, dan Mrk1 dalam mengembangkan sirkuit ini.
ITDC adalah BUMN yang ditugasi pemerintah sebagai BUMN untuk mengembangkan pariwisata Mandalika. Sedangkan Roadgrip dan Mrk1 adalah dua perusahaan perancang, pengembang dan operator sirkuit balap motor.
“Kami sedang merencanakan pembangunan street race circuit internasional Mandalika,” tutur Abdulbar di sela peresmian Signage Kuta Mandalika, di Nusa Tenggara Barat, Jumat (27/1/2017).
Abdulbar mengatakan, saat ini tengah dilakukan studi dan penjajakan. MoU antara ketiga perusahaan sudah dilakukan pada 20 Januari 2016 lalu. Sirkuit ini akan menjadi sirkuit jalan raya pertama di dunia yang dibangun dengan standar FIM dan FIA.
“Merupakan suatu kebanggaan bagi ITDC untuk dapat mempersembahkan infrastruktur kelas dunia yang dapat membawa event top dunia ke Lombok dan ke Indonesia,” dia menuturkan.
Abdulbar belum mau mengungkap berapa besaran investasi yang bakal dihabiskan untuk membangun sirkuit ini. Namun terkait konsep, sirkuit ini akan dibangun di atas lahan 80 hektare (ha) dengan panjang 5 hingga 8 kilometer (km).
“Itu masih perkiraan. Nanti kita hitung ulang,” jelas dia. (Zul/Nrm)
lombokonline.co.id – Pasca Indonesia menyapu bersih 12 nominasi WHTA 2016, pulau Lombok semakin menasbihkan diri sebagai destinasi wisata halal dunia. Tiga wakil Lombok di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yakni Novotel Lombok Resort and Villas untuk kategori world’s best halal beach resort, www.wonderfulllomboksumbawa.com untuk kategori world’s best halal tourism website, dan Sembalun Village Region untuk kategori World’s best halal honeymoon destination keluar sebagai jawara.
Penghargaan ini semakin memantapkan posisi Lombok yang tahun sebelumnya juga meraih penghargaan serupa. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Mohammad Faozal mengatakan, keberhasilan NTB menjadi jawara membuktikan bahwa masyarakat NTB mendukung penuh branding halal yang terus digencarkan Pemprov NTB. Tahun lalu saja, predikat jawara itu sudah membuat Lombok banyak dikunjungi wisman, terutama mereka yang berasal dari Malaysia. Tahun ini hampir bisa diperkirakan akan lebih optimis lagi.
”Ini berkat Kementerian Pariwisata dibawah kepemimpinan Pak Arief Yahya yang terus mendorong Lombok menjadi pionir bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan konsep wisata halal. Perhatian Kemenpar dan perintah Kemenpar pada kami membuat Lombok akan terus terus menerus mendorong konsep gaya hidup Halal dari sisi kekuatan, dan daya tarik dari destinasi yang ada,” ungkap Faozal.
Lebih lanjut Faozal mengatakan, NTB secara sistematik terus mengembangkan sejumlah faktor pendukung kehadiran wisata halal mulai dari sisi industri, kebijakan pemerintah daerah, hingga promosi. Sembalun misalnya, meski hanya sebuah desa kecil tapi mampu menghentak panggung dunia sebagai destinasi bulan madu halal terbaik di dunia.
Karakter Sembalun yang mengedepankan homestay-homestay berbasis tak lepas dari pemetaan akan karakteristik masing-masing segmen pasar.
“Di sana tidak mungkin kita kembangkan hotel berbintang di Sembalun karena memang karakter destinasinya Homestay dan hotel-hotel biasa yang ramah terhadap pasarnya,” lanjutnya.
Hal ini yang akan terus dijaga dan dikembangkan pemerintah daerah di NTB. Keberhasilan meraih penghargaan WHTA 2016 selama dua tahun berturut-turut menjadi bukti keseriusan Lombok dalam mengembangkan konsep wisata halal. Faozal membeberkan, kunci sukses NTB tak lepas dari kebersamaan semua elemen yang ada seperti pemerintah daerah, DPRD, instansi atau lembaga, dan juga masyarakatnya.
Oleh karenanya, Pemprov NTB tidak lantas berpuas diri dan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin peduli akan wilayahnya yang kini menjadi tujuan berkunjung turis asing maupun domestik.
“Tugas kita adalah bagaimana seluruh elemen masyarakat Sembalun menjadi bagian dari deatinasi halal, selain itu semua elemen yang terkait,” pungkasnya.
Adanya potensi yang NTB miliki telah dirasakan dengan kedatangan wisatawan yang berkunjung sehingga berdampak pada ekonomi kreatif, peluang kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga penuntasan kemiskinan di daerah setempat. Kini semakin berkembangnya wisata halal, NTB terus berbenah. Bahkan, keseriusan dari pengembangan industri wisata halal itu dibuktikan dengan terbitnya Pergub Nomor 51 tahun 2015 tentang Wisata Halal dan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal. Peraturan ini dikeluarkan, agar siapa pun bisa lebih memahami tentang wisata halal.
Lonjakan juga sudah mulai terasa di tahun sebelumnya. Karena Lombok mulai bersolek yang kaitannya dengan wisata halal. Salah satu contohnya adalah lighting masjid-masjid di Lombok. Lightingnya sangat memberi kesan yang bagus di malam hari. Cahaya lampu yang keren membuat banyak Masjid bagus di NTB.
Itu merupakan salah satu atraksi yang khas di Lombok. Masjidnya bagus-bagus, jumlahnya banyak dan jika lighting bagus, akan menjadi satu-satunya di dunia, kota dengan banyak masjid bagus dan bersinar terang di malam hari. Penghargaan Lombok sebagai tujuan wisata halal untuk yang ke sekian kalinya juga pasti terasa dampaknya. Wisatawan Timur Tengah, Brunei, dan Malaysia diprediksi akan semakin bertambah menyambangi Lombok.
Ketua Umum Asita, Asnawi Bahar menilai, secara umum kunjungan pariwisata nasional sudah naik, khususnya Lombok.
”Dulu wisatawan Malaysia banyak ke Padang, Medan, dan Bandung. Sekarang mulai banyak yang memilih Lombok untuk menikmati wisata halal, nah kini Lombok akan berada on the track untuk urusan wisata halal ini,” ujarnya.
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan itu sangat terasa sejak setahun terakhir karena gencarnya promosi yang dilakukan pelaku pariwisata. Namun, promosi saja tidak cukup, harus ada upaya lebih. Para pengambil kebijakan juga harus menyiapkan sarana infrastruktur, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya.
”Pokoknya pemerintah daerah harus siap dengan segala ’bunyi’ wisata halal itu,” katanya.
Menpar Arief Yahya berharap branding Lombok sebagai wisata halal itu semakin memperkuat positioning NTB. Apalagi begitu banyak destinasi yang belum digarap optimal di sana.
“Ini akan menjadi pintu untuk membangun Lombok sebagai destinasi berkelas dunia,” kata Arief Yahya. (*)