Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Tag: Headline

Tradisi Lebaran Topat di Lombok

Agama Islam mengajarkan bahwa ada keutamaan bagi orang orang yang melanjutkan puasa seminggu setelah puasa Ramadan yang biasa disebut sebagai puasa Syawal. Untuk mensyukuri berakhirnya puasa sunah tersebut, warga masyarakat di Lombok melaksanakan lebaran kedua setelah Idul Fitri yang disebut dengan nama Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat

Read More

1000 Lampion Akan Hiasi Langit NTB di Malam Takbiran

LOMBOKONLINE.co.id, Mataram – Dinas Pariwisata (Dispar) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Malam Pesona 1.000 Cahaya yang diikuti 10 ribu peserta. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada malam takbir Idul Fitri 1438 H.

Menurut Kepala Dispar NTB HL Moh Faozal, para peserta pawai akan membawa lampion untuk dinyalakan sambil melakukan takbiran. Kegiatan tersebut direncanakan akan tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).

“Insya Allah kegiatan ini nantinya akan kami dorong untuk tercatat dalam rekor Muri. Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram, di mana nantinya para peserta kegiatan pawai takbir akan diikuti para kafilah dari enam kecamatan yang ada di Kota Mataram,” kata Faozal dikutip dari lombokkita.com, Rabu 21 Juni 2017.

Untuk memudahkan koordinasi, lanjut dia, para peserta akan terbagi dalam enam blok. Masing-masing blok pertama ditempatkan di sekitar Jebak Beleq (pintu gerbang) Dasan Agung hingga Masjid At Taqwa Mataram, kemudian blok dua menempati sekitar Islamic Center hingga perempatan Bank Indonesia, blok tiga dari Bank Indonesia sampai BRI Mataram, blok empat BRI Mataram sampai depan Kantor Denpom Mataram, blok lima Bank NTB sampai Hotel Santika Mataram, dan blok 6 Kantor Wali Kota Mataram hingga perempatan Kantor Gubernur NTB.

“Nantinya panggung utama akan dibangun di perempatan Kantor Gubernur NTB menghadap ke arah barat, yang acaranya akan dihadiri oleh Gubernur NTB TGH M Zaenul Majdi, dan Wali Kota Mataram Ustadz H Ahyar Abduh,” katanya.

Faozal mengakui, pelaksanaan pawai takbiran tahun ini berbeda dari sebelumnya yang berjalan keliling Kota Mataram sambil takbir. Tahun ini, takbiran akan dilakukan dengan cara berdiam di blok masing-masing. Puluhan ribu peserta akan melakukan takbir sambil membawa lampion.

“Usai itu, masing-masing kafilah yang berasal dari berbagai kecamatan di Kota Mataram akan berjalan melintasi panggung utama, untuk dilepas pawai takbiran oleh Gubernur NTB dan Wali Kota Mataram. Bukan untuk keliling Kota Mataram, tetapi peserta langsung pulang ke masing-masing asalnya,” ucapnya.

Selain itu, Dispar NTB juga menggelar Ramadan Berzikir yang berlangsung pada Kamis 22 Juni 2017 dan Lomba Memukul Bedug pada malam takbiran hingga pukul 02.00 Wita. Kedua kegiatan tersebut merupakan rangkaian akhir Festival Pesona Khazanah Ramadan 2017 yang berlangsung selama Ramadan.

“Sebagai event kali pertama yang dilaksanakan di NTB, bahkan di Indonesia, pelaksanaan kegiatan Pesona Khazanah Ramadan 2017 selama bulan Ramadhan ini kami akui mungkin ada banyak kekurangannya. Namun Alhamdulillah, respons masyarakat terhadap kegiatan ini kami yakini cukup baik, dan ikut mengangkat NTB sebagai destinasi tujuan wisata halal dunia,” ucap Faozal. (poy)

Dua Bintang Serie A, Stefan de Vrij dan Adem Ljajic Berlibur Lombok

LOMBOKONLINE.co.id – Dua pemain bintang dari Serie A yakni Stefan de Vrij dan Adem Ljajic tengah menghabiskan sebagian waktu liburannya di musim panas ini untuk mengunjungi Indonesia.

De Vrij adalah pilar lini belakang dari klub Lazio. Sementara itu, Ljajic adalah pilar lini tengah klub Torino.

Meski sama-sama ke Indonesia, kedua pemain ini sempat mengunjungi dua destinasi wisata yang berbeda. De Vrij, yang berasal dari Belanda, mengunjungi Lombok dan berlanjut ke Bali. Sementara Ljajic, yang berasal dari Serbia, lebih dahulu berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.

Kehadiran keduanya ke Indonesia sendiri terdeteksi setelah mereka mengunggah foto-foto liburannya ke akun Instagram mereka masing-masing.

Dilihat dari tanggal unggahan mereka, Ljajic lebih dahulu datang ke tanah air. Ia datang bersama kekasihnya, Sofija Milo, dan sepertinya menghabiskan waktu lama di Bali.

Di Bali, kabarnya ia sempat berkunjung ke sejumlah tempat seperti Ubud dan Uluwatu. Mereka juga mengunjungi Nusa Lembongan dan melakukan aktivitas snorkeling di sana.

Sementara itu, kehadiran De Vrij terdeteksi baru-baru ini. Bahkan sekitar tiga hari lalu, ia sempat bertemu dengan sejumlah penggemar Lazio asal Indonesia dan berfoto bersama mereka.

Setelah menghabiskan waktu di Lombok dan mengunjungi destinasi wisata seperti Gili Trawangan, ia kemudian melanjutkan liburannya ke Bali.

Indonesia, khususnya Bali, tidak asing di mata para pesepakbola internasional. Sosok seperti David Beckham, David De Gea, Raphael Varane, Sami Khedira hingga Cristiano Ronaldo pernah berlibur di Pulau Dewata. (bola.net)

Lebih dari 5.000 Wisman Malaysia Berkunjung ke Lombok

LOMBOKONLINE.co.id, Mataram – 5.461 Wisatawan asal Malaysia berwisata ke Lombok pada April 2017 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB. Jumlah itu setara 53% dari total wisman yang berkunjung ke Lombok.

“Malaysia menjadi negara dengan wisatawan terbanyak ke Lombok pada April,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi NTB, Kadek Adi Madri dalam rilis yang diterima, Senin (5/6/2017).

Selain wisatawan asal Malaysia, tingkat kunjungan pelancong asal Inggris juga melonjak. 672 Wisatawan asal Inggris datang ke Lombok. Di bawah Malaysia dan Inggris yakni wisatawan asal China yang mencapai 643 orang, Singapura 504 orang, serta Jerman 359 orang.

Lonjakan wisatawan itu membuat para pelaku bisnis perhotelan meraup untung. Betapa tidak, dari data yang sama, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada April 2017 mencapai 51,69%.

Angka itu meningkat 1,91 poin dibandingkan TPK periode Maret 2017 yang sebesar 49,78 %. TPK pada April 2017 juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2016 lalu. Saat itu, TPK pada April 2016 mencapai 46,16%, artinya ada kenaikan sebesar 5,53 poin.

Kadek menambahkan, Rata-rata Lama Menginap (RLM) tamu hotel berbintang pada April 2017 tercatat 2,18 hari. Angka itu lebih tinggi 0,13 hari dibandingkan RLM pada Maret 2017 yakni 2,05 hari.

“Jika dibandingkan dengan RLM bulan April 2016 terjadi kenaikan 0,28 hari,” ujar Kadek.

Menurut Kadek, jumlah tamu yang menginap di hotel berbintang sepanjang April 2017 mencapai 84.105 orang. Angka itu meningkat 0,64 %dibandingkan jumlah tamu pada Maret 2017 yang hanya 83.566 orang.

Jumlah tamu menginap sepanjang April 2017 juga meningkat tajam dibandingkan periode yang sama 2016 lalu. Saat itu, tamu yang menginap di hotel berbintang mencapai 67.945 orang. Itu berarti ada kenaikan sebesar 23,78%.

Di sisi lain, TPK hotel non-berbintang pada April 2017 mencapai 26,15%. Angka itu meningkat 1,65 poin dibandingkan TPK pada Maret 2017 yang sebesar 24,50%.

Sementara itu, RLM hotel non-berbintang sepanjang April 2017 mencapai 1,84 hari. Itu berarti meningkat 0,06 hari dibandingkan RLM pada Maret 2017 yang mencapai 1,78 hari.

Lonjakan tingkat kunjungan wisatawan ke Lombok sejalan dengan kunjungan wisman dalam lingkup nasional.

Pada April 2017 lalu, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 1,14 juta jiwa. Artinya, ada peningkatan tujuh % dibandingkan kunjungan wisman periode Maret 2017 yang berjumlah 1,02 juta jiwa.

Bila dibandingkan dengan April 2016 lalu, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia meningkat 26,75%. “Jumlah wisman diharapkan terus meningkat karena ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi,” jelas Kepala BPS Suhariyanto.

Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat Lombok memang terus menggeliat. Usaha pariwisata terus berkembang karena label wisata halal atau family friendly makin kuat di sana.

“Promosi soal Lombok juga semakin agresif,” tutur Arief.

Bahkan di Bulan Ramadan ini, Lombok semakin aktif dengan event di Islamic Center yang sudah dipoles oleh Kemenpar menjadi kelas dunia. “Silakan saksikan Pesona Khazanah Ramadan di Islamic Center Mataram,” ajak Kadispar NTB, Lalu Faozal.

Kreatif Berinovasi, Kampung Wisata Adat Sengkoah Lombok Diresmikan

Lombokonline.co.id, Jonggat – Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi salah satu destinasi unggulan terus berkreasi. Kementerian yang dipimpin Menteri Arief Yahya juga terus mendorong NTB sebagai destinasi kelas dunia. Yang terkini, Lombok punya destinasi wisata baru bernama Kampung Wisata Adat Sengkoah.

Kampung Wisata Adat Sengkoah yang berlokasi di yang berlokasi di Desa Labulia, Jonggat, Lombok Tengah mulai dibuka untuk wisatawan Jumat (5/5). Seremoni pembukaan dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah HL Muhammad Putrie.

Lantas, apa yang istimewa dari Kampung Wisata Adat Sengkoah? Taufan Rahmadi selaku person in charge (PIC) Mandalika Pokja Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengatakan, kampung wisata adat itu memiliki sejumlah atraksi.

“Di Kampung Wisata Adat Sengkoah terdapat situs bersejarah Batu Tinggang atau simbol perjalanan kerajaan terdahulu,” ujar Rahmadi.

Tentu saja Sengkoah tidak hanya memiliki Batu Tinggang. Ada pula situs Pedewak Pelabu yang menjadi tempat peribadatan dua agama, yaitu umat Islam dan Hindu Bali.

Wisatawan juga bisa menikmati atraksi lain di Sengkoah. “Di Sengkoah juga terdapat kerajinan anyaman rotan, bambu dan kain songket,” sebutnya.

Lombok saat ini semakin kondang sebagai salah satu destinasi yang menjual kehalalan atau family friendly. Ajang World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi telah membuktikan kekuatan pulau di sebelah timur Bali itu sebagai destinasi wisata halal.

Pada ajang World Halal Tourism Award 2016, Indonesia menyabet 12 dari 16 kategori penghargaan. Dari 12 award, tiga di antaranya untuk Lombok. Yakni World’s Best Halal Tourism Website untuk www.wonderfullomboksumbawa.com, World’s Best Halal Honeymoon Destination bagi Sembalun Village Region, serta World’s Best Halal Beach Resort untuk Novotel Lombok Resort & Villas.

Taufan menambahkan, khusus Novotel Lombok Resort & Villas kini menerapkan inovasi baru yang bisa ditiru pengelola hotel lainnya. Yakni inovasi tentang pengolahan limbah makanan melalui daur ulang.

Novotel menerapkan program Reuse Recycle Food Waste for Compost. Program yang juga dikenal dengan sebutan Planet21 itu diluncurkan tahun ini oleh GM Novotel Lombok Resort and Villas Jan Kroeckel. Melalui program itu, maka limbah makanan diolah menjadi kompos.

“Limbah makanan yang biasanya dibuang percuma, dimanfaatkan untuk dijadikan pupuk kompos,” tutur Rahmadi.

Selain itu, nama Lombok di mancanegara juga akan makin bergema. Tahun depan akan ada Komodo Exercise 2018 yang menghadirkan angkatan laut dari seluruh dunia.

Komandan Gugus Tempur Laut Armatim Kol Laut (P) Rachmad Jayadi juga telah bertemu dengan Sekdaprov NTB Rosyadi H. Sayuti pada Rabu lalu (3/5) untuk membahas Komodo Exercise 2018 yang akan diselenggarakan pada Mei tahun depan.

“Komodo Exercise 2018 adalah acara yang akan mengundang angkatan laut seluruh dunia untuk datang ke Lombok. Selain melakukan latihan bersama yang bukan latihan perang, personel angkatan laut dari berbagai negara akan menikmati daerah wisata di Lombok,” pungkas Rahmadi.(**)

Gubernur NTB Akhirnya Komentar Terkait Miss Indonesia 2017

lombokonline.co.id, Mataram – Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi akhirnya mengeluarkan pernyataan terkait terpilihnya Achintya Holte Nilsen yang terpilih sebagai Miss Indonesia 2017 dengan berselempang mewakili NTB. Untuk bisa mewakili NTB, Gubernur mengatakan, tidak bisa begitu saja karena harus melalui mekanisme yang jelas.

“Jadi tidak bisa sembarangan ini mewakili NTB, ketika ditelisik ternyata tidak berasal dari NTB,” ungkapnya, Selasa (25/4).

Gubernur dua periode ini tidak mengetahui persis proses Achintya Holte Nilsen yang tiba-tiba muncul mewakil NTB dalam ajang Miss Indonesia. Dia mengatakan hanya sebatas tau dari pemberitaan. Namun begitu, Gubernur tetap menghargai hasil jerih payah dan usaha Achintya.

“Hanya mendengar sekilas saja. Tapi intinya, seperti tadi kita menghargai. Namun, tolong kalau mereperesentasikan NTB itu juga seharusnya ada pelibatan daerah,” tegasnya.

Menurut TGB, jika mengatasnamakan NTB, maka harus ada kesamaan visi terutama dalam membangun pariwisata. Tapi dia menghargai ajang itu sebagai kompetisi dan usaha yang dilakukan kontestan yang konon berdomisili di Bali itu.

“Ya prinsipnya kita menghargai dan mengapresiasi kontribusi dari siapapun. Tapi, jangan lupa ada aturannya,” cetus TGB.

Dia berharap supaya persoalan ini tidak dibesar-besarkan. Kejadian itu menjadi koreksi bersama seluruh pihak, termasuk penyelenggara dari kontes Miss Indonesia itu. Kalau memang ada nuansa tentunya merepresantasikan daerah, apalagi menggunakan nama daerah hendaknya disepakati dulu, bicara dulu dengan pemerintah daerah.

“Kan ada dinas pariwisata juga, ada stekholder juga di dalam daerah NTB. Jadi saya pikir kita saling menghargai supaya enak semuanya. Tapi, jangan diperpanjang lah,” pungkasnya. (prm)

Pemprov NTB: Miss Indonesia 2017 Bukan Wakil NTB

lombokonline.com, MATARAM – Keberhasilan Achintya Holte Nilsen dalam ajang Miss Indonesia 2017 yang digelar 22 April 2017 di Jakarta menuai kontroversi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, Achintya yang akan berlaga mewakili Indonesia dalam ajang Miss World 2017 di Cina, merengkuh gelar Miss Indonesia 2017 sebagai perwakilan dari NTB.

“Menyimak berbagai opini yang berkembang, melalui kesempatan ini dapat kami tegaskan bahwa Achintya Holte Nilse bukan wakil NTB dalam ajang Miss Indonesia 2017,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Pemprov NTB, Yusron Hadi di Mataram, NTB, Senin (24/4).

Yusron menerangkan, yang bersangkutan tidak bermukim atau berasal dari NTB sebagaimana dipersyaratkan kepada setiap peserta ajang Miss Indonesia. Kemudian, Pemprov NTB juga tidak mengetahui ataupun mendengar proses pemilihan ini berlangsung di NTB.

Dia melanjutkan, menyimak proses penjaringan peserta yang dikatakan berlangsung hanya di beberapa kota, tentu konsekuensinya sangat terbuka ruang pihak lain mengatasnamakan suatu daerah tanpa diketahui daerah yang bersangkutan.

Sehingga ini mempengaruhi penerimaan masyarakat dan bagi si peserta tidak betul-betul mewakili daerah yang diatasnamakan.

Yusron menambahkan, penyelenggara pun tidak berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah dalam penyematan nama NTB kepada yang bersangkutan.

“Kita menghargai berbagai upaya semua pihak mempromosikan daerah, termasuk NTB yang kini makin dikenal sebagai daerah tujuan wisata halal. Sebagai pionir wisata halal di tanah air, haruslah kita semua berhati-hati menyematkan nama NTB dalam ajang seperti ,ini” lanjut Yusron.

Ia meyakini, masih banyak putra-putri NTB yang tidak kalah hebatnya untuk mewakili NTB dalam setiap ajang yang ada.

“Oleh karenanya, kepada panitia untuk lebih berhati-hati dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan ajang seperti ini,” kata Yusron menegaskan.

Pembangunan Sirkuit MotoGP dan Hotel di Mandalika Akan Tuntas 2019

lombokonline.co.id, Mataram – Direktur Bidang Pengembangan PT Indonesia Development Corporation (ITDC), Edwin Darmaswtiawan menyampaikan, pihaknya terus berupaya melakukan koordinasi dengan para investor yang siap membangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort, Kuta Lombok Tengah.

Investasi hotel itu rencananya, Pullman Hotel dari dana investasi ITDC berkapasitas 250 kamar, Intercontinental Hotel akan bangun 200 kamar, Club Med Hotel sebanyak 350 kamar, Pharamon Hotel berkapistas 500 kamar dan Lee’s Hotel. Termasuk sirkuit MotoGP diharapkan tahun 2019 sudah bisa test drive.

Dikatakanya, ada beberapa hotel perizinan sudah clean and clear, ada juga yang sedang mengurus analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sesuai master plan. Keberadaan hotel tersebut nantinya akan memberikan dampak besar bagi masyarakat Lombok karena, mampu menampung tenaga kerja sebanyak 1500 orang.

Dia mengaku, ITDC sudah membangun Infrastruktur dasar berupa penyediaan air bersih untuk kebutuhan hotel. Pembangunannya dikawal langsung PT. ITBC bersama EBD Bauer, salah satu perusahaan Amerika Serikat yang sudah berpengalaman dalam pengolahan air laut menjadi air bersih.

Menurut Edwin, dalam perencanaan, akan ada 20 hotel dibangun di KEK Mandalika jangka waktu 20 tahun. Namun, bertahap sambil melakukan promosi ke beberapa investor.

“Intinya, tidak ada gangguan di lapangan. Jangan sampai kontra produktif dengan upaya pemasaran pernah dilakukan ITDC dan berharap masyarakat mendukung pembangunan itu,” pungkasnya. (prm)

Adakah Solusi Untuk Bebaskan Sampah di Destinasi Wisata Halal Lombok?

lombokonline.co.id – Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengantongi predikat sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia sedang berjibaku dengan persoalan sampah. Sebagai destinasi wisata, pulau di sebelah timur Bali itu harus bisa tampil bersih.

Kamis, 13 April 2017 lalu, tiga menteri juga sibuk mencari solusi soal sampah Bali. Mereka itu adalah Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan, Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi, yang mencari solusi sampah di Bali itu. Bahkan mereka juga mengundang Jakpro Jakarta Propertindo dan satu perusahaan pengolah sampah di Benowo, Surabaya.

Namun, bersih saja belum cukup. Person in Charge (PIC) Mandalika dari Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Taufan Rahmadi mengatakan, Kamis 13 April 2017 ada rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman. Menurutnya, upaya menangani sampah di Pulau Lombok perlu melibatkan masyarakat.

Rahmadi mengaku telah berdiskusi dengan pakar dari Eco Green Nusantara untuk manajemen pengelolaan sampah. “Eco Green Nusantara adalah sebuah wirausaha sosial yang bergerak dalam bidang pengolahan sampah di NTB,” ujar Taufan.

Menurutnya, Eco Green Nusantara sudah menunjukkan capaian positif dalam pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah Bintang Sejahtera NTB. Program itu tersebar di lima kabupaten/kota di Lombok.

“Ada pula recycle center (pusat daur ulang, red) di Kota Mataram, NTB. Eco Green bertujuan untuk menjaga lingkungan sekaligus membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat pada pelestarian lingkungan serta pengembangan ekonomi masyarakat desa melalui usaha pengolahan sampah,” ujarnya.

Taufan menambahkan, kosep itu bisa diterapkan di lokasi-lokasi wisata. “Eco Green  mencoba untuk mengusulkan quick win pengelolaan sampah di kawasan wisata,” katanya.

Taufan juga menyampaikan kabar baik tentang perkembangan amenitas di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Menurutnya, jumlah homestay di lingkar KEK Mandalika terus bertambah.

Hingga 13 April 2017, total ketersediaan homestay sudah mencapai 708 ruang. “Ini sesuai data updated yang kami peroleh dari Tim Relawan Lombok Tourism Forum di lapangan,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Lombok menyabet tiga penghargaan serius dari ajang World Halal Tourism Award 2016. Tiga penghargaan itu adalah World’s Best Halal Honeymoon Destination untuk Sembalun Lombok, World’s Best Halal Beach Resort untuk Novotel Lombok Resort & Villas, serta World’s Best Halal Travel Website bagi  www.wonderfullomboksumbawa.com (webtorial)