Disbudpar NTB Mulai Benahi Destinasi Wisata Pantai Selatan Lombok
lombokonline.co.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat mengarahkan pantai selatan Lombok Tengah dan Lombok Barat sebagai pengembangan destinasi pariwisata baru di tahun 2017.
Destinasi yang dimaksud berada di sepanjang pesisi pantai Kabupaten Lombok Tengah hingga Kabupaten Lombok Barat. Kawasan pantai selatan ini berada di luar Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok yang ditangani oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai badan usaha milik negara.
Beberapa destinasi yang akan dipercepat pengembangannya adalah pantai Mawun, Selong Belanak, Pantai Semeti, dan juga Pantai Telawas (yang tidak kalah bagusnya dengan kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat).
Kemudian di wilayah Kabupaten Lombok Barat ada pantai Sekotong, Desert Point Bangko-Bangko, Teluk Mekaki, juga Pantai Nambung (yang pada jam tertentu air pasang tumpah melalui bukit di tengah laut dan menyerupai air terjun).
“Kami akan melakukan penguatan pantai selatan,’” kata Kepala Disbudpar NTB Lalu Moh Faozal sewaktu berbicara pada Refleksi Pembangunan Kepariwisataan NTB 2016, Jum’at 23 Desember 2016.
Selain itu, juga melakukan penguatan Rinjani yang lembah gunung tersebut, Sembalun Lawang di Lombok Timur telah dua kali memenangkan predikat Destinasi Wisata Halal Bulan Madu, kemudian juga melakukan pembenahan pulau Moyo yang dikenal menjadi lokasi peristirahatan para selebritas dunia.
“Pembenahan ini juga insya Allah akan sampai juga ke kawasan Tambora di Dompu dan Bima,” ujarnya.
Pada tahun 2017, kepariwisataan NTB memperoleh pendanaan sebesar Rp 41,5 miliar dari APBD NTB. Jumlah tersebut belum termasuk APBN yang berasal dari anggaran Kementerian Pariwisata.
“Kami ingin mencapai target kunjungan empat juta orang tahun 2018,” ucapnya.
Pada 2016 ini, diyakini mampu memenuhi target kunjungan tiga juta orang. Sedangkan sampai September 2016 lalu sudah tercatat kunjunangan 2,586 juta orang wisatawan. Karena itu, tahun 2017 mendatang menargetkan NTB dikunjungi 3,5 juta orang.
Oleh karenanya, Faozal mengatakan, tetap fokus pembenahan penguatan destinasi. Selain itu juga penguatan kelembagaan mulai dari audit kelas hotel untuk sertifikasi, juga sertifikasi halal, lisensi pemandu wisata.
Direktur Pengamanan Obyek Vital Kepolisian Daerah NTB Komisaris Besar Eko Waluyo mengatakan pentingnya keamanan terhadap wisatawan. Ia beberapa kali dikunjungi tamu dari Inggris yang bertanya masalah keamanan untuk warganya.
“Langkah apa yang disiapkan terhadap warga asing? itu menjadi PR kita bersama” katanya.
Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air setiap hari dikunjungi 29 kapal cepat yang membawa wisatawan.
Ia menyebutkan tidak sepenuhnya masalah keamanan menjadi tanggung jawab polisi. adanya gangguan penjambretan terhadap wisatawan perlu diatasi seluruh pihak.
“Kami tidak masalah kebutuhan personilnya. Tetapi memerlukan lahan untuk keberadaan polisi,” ujarnya.
Disbudpar NTB menetapkan lima kota besar untuk ditargetkan kunjungan wisatawannya ke Lombok dan Sumbawa. Penerbangan dari Jakarta, selama ini sehari delapan kali, Yogyakarta, Solo, Kupang, masing-masing sekali sehari. Dari Surabaya pun delapan kali sehari. Sedangkan Makassar dua kali sehari.