lombokonline.co.id, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Upacara Paripurna NTB Gemilang sekaligus Peringatan Hari Ulang Tahun ke-43 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dirangkaikan dengan Peringatan Hari Bhakti Rimbawan Tahun 2017 di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB. Peserta Upacara terdiri dari pegawai negeri sipil lingkup Prov. NTB, perwakilan TNI dan Polri serta perwakilan perawat dan pelajar di Kota Mataram.
Tema yang diusung pada peringatan HUT ke-43 PPNI tahun ini adalah “Gerakan Perawat Mendukung Masyarakat Sehat”. Tema ini diangkat dengan tujuan untuk mengajak para perawat mendukung program pemerintah yaitu gerakan masyarakat sehat. Program ini sebagai salah satu upaya pembangunan kesehatan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa.
Dalam amanatnya, Wakil Gubernur NTB H. Muh. Amin SH., M. Si yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menyampaikan bahwa inisiasi PPNI dalam mendukung gerakan masyarakat sehat ini sebagai wujud bakti para perawat dalam keterlibatannya pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Ia juga menambahkan, enam puluh persen (60%) dari profesi tenaga kesehatan adalah perawat yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang tersebar di rumah sakit, baik rumah sakit swasta mupun rumah sakit pemerintah, puskesmas-puskesmas dan wahana-wahana pelayanan kesehatan lainnya.
“Dengan potensi besar yang dimiliki oleh tenaga kesehatan kita, melalui momentum peringatan HUT ke-43 ini, saya mengajak kepada seluruh perawat yang ada di NTB untuk sama-sama mendukung inisiatif gerakan masyarakat sehat”, tambahnya.
Selain itu, terkait dengan hari bhakti rimbawan yang mengangkat tema: “Dengan Semangat Kerja Nyata, Rimbawan Indonesia Bertekad Menjaga Kelestarian Hutan Untuk Meningkatkan Pembangunan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan”, Wagub menyampaikan pesan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Ibu Siti Nurbaya pada pidato peringatan hari Bhakti Rimbawan Tahun 2017.
Pertama, mempromosikan Green Economy. Hasil hutan turut menentukan perkembangan ekonomi global, sekitar 883 juta orang bekerja di sektro kehutanan terkait dengan energy. Selain itu, kehutanan di proyeksikan memiliki peranan penting dalam perkembangan ekonomi pedesaan. Kedua, bagaimana mengoptimalkan kehidupan di urban area. Ketiga, upaya mitigasi perubahan iklim dengan pemanfaatan hasil dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Pemerintah juga mengapresiasi kerja keras rimbawan selama ini sehingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengalami kemajuan dan memperoleh berbagai prestasi. Selama 2016 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menghasilkan berbagai terobosan seperti Indonesia menjadi contoh Negara pertama di dunia dengan Lisensi Forest Law Enforcement and Governance and Trading (Flegt-Licence), Sistematisasi Hutan Rakyat, Kolaborasi Hutan Tanaman Rakyat dengan Industri, Penetapan Hutan Adat, Memperoleh Guinness Book Of Word Record dalam Penanaman Pohon, Mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Indonesia berada pada posisi terdepan dalam mengatasi perubahan iklim melalui skema REDD+, serta mendapat berbagai penghargaan dari kementerian dan lembaga Indonesia.
Usai upacara pagi ini Wagub NTB ikut berpartisipasi pada Rekor Muri Peragaan Cuci Tangan Pakai Sabun. (Biro Humas dan Protokol Setda Prov. NTB)