Skip to content Skip to left sidebar Skip to footer

Tag: wisata lombok sumbawa

Bandung Masih Jadi Pasar Potensial Wisata Lombok Sumbawa

lombokonline.co.id – Sedikitnya 50 industri pelaku Pariwisata Kota Bandung, antusias mengikuti road show BPPD di Kota Bandung-Jawa Barat, (17/12). Road show dengan acara inti table top wisata ini, diharapkan mampu menghasilkan transaksi usaha wisata bersama 20 seller asal Lombok Sumbawa ini ratusan juta rupiah.

Antusias sekitar 50 buyer dari kalangan pelaku industri Pariwisata di Kota Bandung bisa menjadi barometer, pasar Bandung masih cukup potensial untuk digarap. Di kalangan seller juga optimis transaksi bisa berjalan mulus menjelang penutupan akhir tahun 2017 ini.

“Kami yakin jelang tutup tahun ini, wisatawan nusantara asal Bandung atau Jawa Barat akan menyerbu Lombok,” jelas salah seorang pelaku, Husni.

Sementara, dijalankan pelaku industri wisata Bandung mengaku masih penasaran dengan keindahan Lombok Sumbawa. Terlebih dua kali Lombok Sumbawa menjadi destinasi terbaik dunia untuk destinasi halal dan destinasi bulan madu. Jelas memberi peluang cukup besar bagi NTB untuk bisa dikunjungi wisatawan asal Kota Kembang ini.

“Kita cuma masih penasaran dengan Lombok, katanya bagus untuk bulan madu,” katanya dengan tanda tanya besar.

Untuk pasar wisata nusantara dan Lombok Sumbawa, masih cukup potensial dikembangkan kota Bandung ini. Termasuk kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang. Di penghujung tahun ini Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB menyasar lima kota di Indonesia sebagai tujuan promosi. Setelah melakukan di Jakarta, hari ini berlangsung di Bandung. Selanjutnya menyasar Solo, kemudian Semarang dan berakhir di Jogyakarta.

“Lima kota ini masih sangat potensial untuk kita garap dan kembangkan menjadi sumber kunjungan wisatawan nusantara untuk NTB. Itu sebabnya kami rawat. Solo menjadi sasaran road show ini karena penerbangan langsung Solo-Lombok sudah dibuka. Ini akan memberi peluang positif bagi pelaku industri dan Pemerintah yang menerima multiplayer effect dari kemajuan Pariwisata,” jelas Ketua BPPD NTB, Affan Ahmad.

Selain manfaat langsung yang diperoleh warga NTB, lanjut Affan, road show lima kota ini juga dilakukan untuk menjalin dan memperluas kerjasama dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok Sumbawa. Tahun 2017 nanti, NTB bisa lebih siap menyambut wisatawan di NTB mengingat fasilitas penunjang kunjungan wisatawan ke NTB terus membaik.

“InsyaAllah target kunjungan wisatawan ke Lombok Sumbawa mencapai 4 juta tahun 2018 bisa kita raih sesuai harapan kita,” pungkas Affan Ahmad. (has)

Gong Promosi Lombok Sumbawa dan Launching Calender of Event 2017

lombokonline.co.id, Jakarta – Launching calender of event 2017 Lombok Sumbawa di Jakarta (15/12) menjadi pertanda, gong promosi Pariwisata NTB tahun 2017 dimulai. Launching calender of event ini dilakukan lebih awal agar pelaku industri Pariwisata NTB lebih siap menghadapi kunjungan wisatawan di awal tahun 2017.

Di gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, peluncuran kalender kegiatan Pariwisata Lombok Sumbawa ditandai dengan pemukulan gendang beleq oleh Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kemenpar RI, Esty Retno Astuti, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal dan pelaku Pariwisata NTB. Launching ini juga menjadi simbol dimulainya kerja keras Pemerintah dan asosiasi Pariwisata untuk mengejar target kunjungan wisatawan ke NTB mencapai 4 juta wisatawan tahun 2018 mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Paeiwisata NTB, Lalu Moh Faozal dalam sambutannya menyampaikan, tahun 2017 Lombok Sumbawa lebih siap menyambut wisatawan yang akan datang ke Lombok. Kesiapan NTB ini menyusul semakin lengkapnya sarana dan prasaran pendukung serta infrastruktur di tanah bumi gora. Di antaranya ketersediaan kamar hotel mencapai 12.800 kamar dari hotel bintang 5, bintang 4 dan melati.

“Tahun ini saja, tingkat okupansi hotel di Lombok Sumbawa mencapai 75 persen. Target 3 juta wisatawan yang ditetapkan Pemerintah pusat, insayaAllah sampai akhir tahun ini bisa tergapai. Bahkan bisa melampaui,” terang Faozal optimis.

Target kunjungan wisatawan hingga tahun 2018, lanjut Faozal, untuk Lombok Sumbawa kini ditingkatkan menjadi 4 juta kunjungan. Target ini menjadi daya dorong teman-teman pelaku Pariwisata lebih aktif menata pasar potensial yang sudah ada. Dengan terus meningkatnya kunjungan wisatawan ke Lombok Sumbawa, Faozal berharap Lombok bisa menjadi destinasi yang unggul di Idonesia dan dunia.

Semangat dan kerja keras Pemerintah NTB, dalam usaha meningkatkan kunjungan wisatawan ini, mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Pariwiasata. Seperti yang diungkapkan Deputi Pengembangan Pasar Nusantara, Esti Retno Astuti, bahwa komitmen NTB mengembangkan Pariwisata dengan target kunjungan 4 juta wisatawan tahun 2018, terlihat dari launching calender of event yang dilakukan malam ini.

Sedikitnya ada 28 event Pariwisata yang siap digelar tahun depan sebagai daya tarik kunjungan wisatawan ke Lombok Sumbawa. “Namun, yang lebih penting ada tiga hal yang masih perlu mendapat perhatian Pemerintah daerah untuk menunjang Pariwisata di daerah. Yaitu, aksesibilitas, amenitas dan atraksi,” jelasnya.

Keimananan, lanjut Esty, juga menjadi sangat penting diperhatikan. Selebihnya, hal-hal yang menyangkut kesehatan lingkungan, bandara dan kesiapan teknologi (IT) penting diperhatikan. Karena dari assessment kementrian Pariwisata belum lama ini, NTB masih sangat lemah di tiga bidang itu.

Secara terpisah, Ketua BPPD NTB, Affan Ahmad, menyampaikan untuk memenuhi target kunjungan 4 juta wisatawan, Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, sudah mengawali promosi ke 3 negara di penghujung tahun 2016 (Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

“Saat ini kami lanjutkan ihktiar kami berpromosi ke lima kota di dalam negeri. “Kami sudah mulai dari hari ini di Jakarta, melakukan table top, jualan paket. Selanjutkan dilanjutkan ke empat kota lain di Bandung, Semarang, Solo dan Jogjakarta. Ini bagian dari ihktiar kami mengejar target kunjungan wisatawan hingga 4 juta tahun 2018 mendatang,” pungkas Affan. (has)

Alhamdulillah, Keindahan Sembalun Kini Semakin Mendunia

lombokonline.co.id – Meski tersembunyi di bawah Gunung Rinjani, Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya mendunia. Namanya semakin dikenal luas, karena desa tersebut meraih penghargaan World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA), pekan lalu.

Sebagian besar masyarakat desa berhawa sejuk ini berprofesi sebagai petani. Hamparan sawah dan perkebunan di sana menjadi pemandangan berkesan bagi mereka yang hendak mendaki gunung Rinjani.  Ada tanaman yang tumbuh di tanah datar. Ada juga yang ditanam petani di tanah sengkedan yang bertingkat seperti tangga.

Perjalanan menuju lokasi ini akan melewati jalan berkelok. Namun, jangan khawatir, karena perjalanan itu akan dihibur dengan pemandangan pantai Gili Trawangan yang biru dari kejauhan. Ini adalah pemandangan yang tak dijumpai di kota metropolitan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal mengungkapkan, awal mula kesuksesan Sembalun meraih gelar ini. Pihaknya memilih Sembalun untuk maju dalam seleksi tingkat nasional. Penduduk desa ini 100 persen beragama Islam. Aktivitasnya kental dengan nilai-nilai keislaman.

“Hampir seluruh masyarakat Sembalun masih satu keluarga, ini karakter tersendiri, itu yang kita dorong,” kata dia di Sembalun, Sabtu (10/12).

Tak disangka, ijtihad ini tidak salah. Sembalun menang dalam seleksi Kompetisi Pariwisata Halal tingkat nasional dan menjadi wakil Indonesia di kompetisi Internasional. Kentalnya nuansa Islami yang bersanding apik dengan budaya yang masih tertata dengan baik menjadi keunggulan Sembalun.

Sejak ditetapkan untuk terjun dalam kompetisi WHTA 2016, Disbudpar NTB terus menggencarkan sosialisasi ke sejumlah tempat, seperti sekolah, kampus, pondok pesantren, instansi pemerintahan, hingga para pelaku wisata. Mereka diminta menggalang dukungan memilih (vote) Sembalun sebagai lokasi wisata terbaik untuk berbulan madu.

Kegiatan ini secara tidak langsung, memberikan pemahaman kepada warga NTB, bahwa Pulau Lombok memiliki destinasi wisata halal. Lagi-lagi usaha ini tidak sia-sia. Sembalun berhasil menjadi juara usai mengalahkan pesaingnya dari Malaysia.

Meski berhasil menjadi juara, Faozal tak menampik banyak hal yang harus dibenahi. Dalam waktu dekat, dia akan mengumpulkan seluruh pengelola hotel untuk membahas standardisasi perhotelan. Pihaknya menginginkan nuansa bulan madu ramah muslim terwujud secara menyeluruh.

Pada Mei 2017, Disbudpar NTB berencana menggelar festival bulan madu di Sembalun. Nantinya, akan ada paket khusus bagi Pasutri untuk menikmati keindahan alam Sembalun dengan bermain paralayang, memetik stroberi, juga memasak dengan cara dan alat tradisional. Semua itu tentunya dilakukan dengan pasangan tercinta.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budi Santosa, bersyukur dengan prestasi yang diraih Sembalun. Terlebih, prestasi ini merupakan tingkat internasional yang tentunya akan semakin menaikkan citra pariwisata Lombok.

Keragaman destinasi wisata, seperti pantai, gunung, budaya, dan bulan madu, merupakan langkah apik dalam menjadikan Lombok sebagai surga pelancong. (Oleh Muhammad Nursyamsyi, ed: Erdy Nasrul)

Tradisi Perang Topat, Simbol Keharmonisan Islam dan Hindu di Lombok

lombokonline.co.id – Ratusan umat Islam dan Hindu di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan perbedaan.

Masyarakat dengan latar belakang agama berbeda ini berkumpul di Pura Lingsar untuk melaksanakan tradisi perang topat.

Warga mulai memadati pelataran Pura Lingsar saat musik tradisional gendang beleq berbunyi menyambut iring-iringan kebon odeq (kebun kecil) berisi hasil bumi dan topat (ketupat), Selasa (13/12/2016) sore.

Rombongan itu berkeliling bangunan Kemaliq di dalam kompleks Pura Lingsar. Ritual ini menandai perang topat akan segera dimulai.

Warga yang sudah terbagi menjadi dua kubu, yaitu umat Islam dan umat Hindu, saling melempar ketupat yang sebelumnya sudah diarak.

Seperti perang pada umumnya, mereka saling serang menggunakan ketupat. Ritual inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan perang topat.

Perang Topat di Lombok
Rangkaian Acara Perang Topat (c) achmadkharispramudya.blogspot.com

Meski saling lempar, mereka tidak sedang bermusuhan. Justru sebaliknya, perang ini menjadi simbol perdamaian umat Islam dan Hindu di Lombok.

Seusai perang, mereka membubarkan diri. Topat-topat yang sudah dilempar kemudian dipungut dan dibawa pulang oleh warga.

Mereka percaya bahwa dengan menebar ketupat tersebut ke sawah atau ladang maka akan memberi kesuburan.

Suparman Taufik selaku pemangku adat Sasak mengatakan, perang topat merupakan perang perdamaian antara umat Islam dan Hindu di Lombok yang telah berlangsung secara turun-temurun.

“Antara Muslim dan Hindu di sini terjadi persatuan yang bagus, artinya saling menghormati dan menghargai antara satu dengan yang lain,” kata Suparman.

Kesuburan

Selain sebagai simbol keharmonisan antarumat beragama, perang topat pada zaman dahulu merupakan ritual meminta hujan bagi para petani di Lombok.

Ketupat yang sudah dilempar dalam perang topat dipercaya warga sebagai pupuk di pertanian dan perkebunan. Oleh warga, ketupat tersebut disebar di sawah maupun digantungkan di pohon.

“Digantungkan di pohon-pohon supaya buahnya lebat dan tanamannya menjadi subur terutama di sawah, itulah makna kelebihan perang topat,” kata Rusdi, Kepala Dusun Taman Lingsar.

Cuaca Kurang Bersahabat, Pendakian Gunung Rinjani Akan Ditutup

lombokonline.co.id – Animo pendaki untuk pergi ke Gunung Rinjani di Lombok masih saja tinggi, terlebih menjelang libur akhir tahun. Namun pendakian Gunung Rinjani rencananya akan ditutup awal ini karena kondisi cuaca.

Meski belum ditetapkan tanggal pastinya, hal ini telah disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani kepada media. Sejumlah akun khusus pecinta kegiatan luar ruangan gunung juga turut menyebarkan informasi tersebut.

“Rencananya, memasuki musim hujan seperti tahun sebelumnya, pendakian akan ditutup kembali demi keselamatan pendaki. Rutin setiap Januari–Maret jalur pendakian ditutup, dan dibuka kembali pada 1 April 2017,” tulis akun Instagram @gunungindonesia, dikutip Okezone, Selasa (13/12/2016).

Keputusan ditetapkan oleh pihak Taman Nasional Gunung Rinjani atas rekomendasi BMKG setempat. Penutupan tersebut terbilang sering dilakukan di awal tahun ketika puncak musim hujan untuk menjamin keselamatan para pendaki.

Pasca ledakan Gunung Barujari September lalu, jalur pendakian Gunung Rinjani harus ditutup. Namun, tanggal 2 Desember lalu jalur pendakian kembali dibuka dengan pembatasan jalur. (fid)

Pesan Gubernur NTB di acara Pelantikan Pengurus PHRI NTB

lombokonline.co.id – Pelantikan pengurus PHRI NTB kali ini ada sesuatu yang berbeda, bukan saja dikarenakan dirangkainya acara ini dengan kegiatan Silaturahmi antar pelaku Pariwisata Se- NTB tetapi kehadiran Bapak Gubernur NTB, Dr. KH . Zainul Majdi (TGB) yang mampu menjadi tempat curhat para pelaku pariwisata yang hadir.

Bukan seorang TGB namanya jika di dalam sambutannya beliau tidak memberikan pencerahan dan nilai-nilai positif yang dapat menjadi perenungan bagi para undangan yang datang.

Sambutan beliau di acara PHRI ini penuh dengan kejutan hikmah, kejutan Hikmah yang membuat para peserta yang hadir semakin yakin tentang akan semakin gemilangnya pariwisata NTB di masa yang akan datang.

Kejutan Hikmah pertama, Tetap Memprioritaskan Pariwisata diantara sederet agenda Beliau yang padat, menegaskan bahwa Pariwisata adalah pilar utama pembangunan di propinsi ini, pariwisata adalah jawaban dari bagaimana kelak NTB mampu menjadi propinsi yang maju di masa yang akan datang.

Kejutan Hikmah kedua, ada 3 Pesan Beliau kepada PHRI NTB :

1. Bayarlah Pajak secara jujur, jangan biasakan menjalankan bisnis dengan kecurangan , karena tidak akan pernah ada berkah disitu.

2. PHRI tumbuh dan maju harus disertai dengan menggandengan UKM , janganlah hanya berfikir tentang keuntungan semata, tapi bagaimana juga menghidupkan masyarakat sekitarnya.

3. PHRI haruslah menjaga persatuan diantara anggotanya, jangan saling memecah belah, jangan biasakan untuk berfikir negatif, lupakan itu, sekarang waktunya untuk membangun pariwisata bersama, periuk kita di NTB itu adalah pariwisata, jangan sampai kita yang mengotori itu.

Kejutan Hikmah 3, dipenghujung sambutannya para peserta tidak menyangka beliau secara spontanitas membuka dialog langsung dengan para tamu yang hadir, memanggil Kadisbudparnya untuk berdiri disampingnya guna mencatat apa saja yang dikeluhkan, apa saja yang perlu untuk segera dibenahi di pariwisata NTB.

Begitu banyak yang bertanya, ada satu yang kemudian yang mengagetkan peserta, ternyata salah satu undangan yang hadir adalah Mbak Ida, Pegiat pariwisata Desa Setanggor Lombok Tengah. Bapak Gubernur NTB memberikan kesempatan kepada dia untuk menjelaskan tentang potensi desanya dihadapan para pelaku Industri pariwisata dan para awak media yang hadir, dan terakhir tadi Mbak Ida menceritakan bahwa dia telah dihubungi oleh banyak travel dan media untuk tidak lama lagi mereka semua akan berkunjung ke desa Setanggor dan meliputnya.

PHRI NTB dibawah kepemimpinan Nakhodanya yang baru H. L. Abdul Hadi Faisal tentunya harus berjuang keras untuk mampu membuktikan bahwa apa yang dipesankan Bapak Gubernur diatas tadi mampu diwujudkan, menjadikan PHRI tidak saja berfikir nilai-nilai bisnis semata, melainkan bagaimana menghadirkan senyum tulus kepada setiap wisatawan yang datang ke hotelnya. Sukses PHRI NTB ! Sukses Lombok Sumbawa ! (Tr)

Babak Baru PHRI NTB, Targetkan Kunjungan 4 juta Wisatawan Tahun 2018

lombokonline.co.id – Babak baru perjalanan organisasi Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI), dimulai Senin (13/12). Hal ini ditandai dengan penyerahan pataka PHRI kepada Lalu Hadi Faisal. Hadi Faisal akan melanjutkan kepemimpinan tongkat estafet PHRI NTB, setelah terpilih dalam Musda PHRI menggantikan Gusti Lanang Patra, Oktober lalu.

Penyerahan pataka PHRI di hotel Lombok Raya hari ini, disaksikan ratusan pasang mata hadirin yang hadir dalam acara ini. Selain pengurus sejumlah asosiasi Pariwisata, hadir juga Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi. Acara yang dirangkai dengan silaturahmi Pariwisata menuju 4 juta kunjungan wisatawan Lombok Sumbawa tahun 2018 itu sangat meriah dan khidmat.

Penyerahan tongkat estafet kepemimpinan PHRI ini, mendapat sambutan positif berbagai kalangan. Hadi Faisal dikukuhkan dan diperkuat memimpin PHRI NTB dengan surat keputusan PHRI pusat bernomor 015/KPTS/PHRI tahun 2016. Usai penyerahan pataka, dilanjutkan dengan deklarasi komponen industri Pariwisata dari berbagai asosiasi. Mereka berkomitmen membangun Pariwisata NTB menjadi lebih baik ke depan.

Komitmen ini mendapat acungan jempol dari hadirin yang hadir. Pasalnya, deklarasi yang baru pertama kali dideklarasikan di NTB ini menjadi komitmen semua pihak untuk mengantar NTB meraih kunjungan 4 juta wisatawan tahun 2018.

Pelantikan Ketua dan Pengurus PHRI NTB
Pelantikan Ketua dan Pengurus PHRI NTB (c) Taufan Rahmadi

Gubernur NTB, M. Zainul Majdi dalam sambutannya berpesan tiga hal kepada PHRI. Pertama, pelaku industri diminta menjadi wajib pajak yang baik. Yaitu membayar pajak sesuai aturan dan tepat waktu. Kedua, kalangan pelaku industri Pariwisata agar membangun sinergi dengan kelompok usaha kecil dan menengah di Lombok Sumbawa. Pesan terakhir Tuan Guru Bajang kepada kalangan pelaku industri Pariwisata adalah menjaga keharmonisan antar asosiasi dan pelaku Pariwisata.

“Jangan gontok-gontokan. Ibaratnya, Pariwisata ini adalah periuk nasi Anda sendiri. Jangan dirusak dengan suasana tidak harmonis,” pesan gubernur.

Sebelumnya TGB (sapaan akrab gubernur NTB) banyak mendapat bisikan di berbagai asosiasi Pariwisata tentang hubungan tidak harmonis antar asosiasi. Bahkan di internal salah satu asosiasi Pariwisata ini. Suasana ini menimbulkan ketidakharmonisan dan saling menyerang di media sosial. Akibatnya, kalangan pelaku Pariwisata tidak lagi fokus mengurus Pariwisata. Mereka disibukkan dengan berbagai urusan hukum dan debat berkepanjangan.

Ketua BPPD NTB, H. Affan Ahmad, secara terpisah menyatakan apresiasinya atas terpilihnya Hadi Faisal sebagai Ketua PHRI yang baru. Affan Ahmad berharap bahtera PHRI ke depan bisa melaju lebih baik dan dapat berkontribusi maksimal dalam mendatangkan wisatawan ke NTB.

“Seperti pesan Pak gubernur, kami harap tidak ada lagi ribut-ribut dalam asosiasi. Yang terpenting adalah bagaimana membangun sinergi antara satu asosiasi dengan asosiasi lain. Jika harmonis, Pariwisata NTB saya yakin bisa lebih baik ke depan,” pungkas Affan Ahmad. (sn)

Jawara WHTA 2016, Lombok Makin Banjir Wisman

lombokonline.co.id – Pasca Indonesia menyapu bersih 12 nominasi WHTA 2016, pulau Lombok semakin menasbihkan diri sebagai destinasi wisata halal dunia. Tiga wakil Lombok di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yakni Novotel Lombok Resort and Villas untuk kategori world’s best halal beach resort, www.wonderfulllomboksumbawa.com untuk kategori world’s best halal tourism website, dan Sembalun Village Region untuk kategori World’s best halal honeymoon destination keluar sebagai jawara.

Penghargaan ini semakin memantapkan posisi Lombok yang tahun sebelumnya juga meraih penghargaan serupa. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Mohammad Faozal mengatakan, keberhasilan NTB menjadi jawara membuktikan bahwa masyarakat NTB mendukung penuh branding halal yang terus digencarkan Pemprov NTB. Tahun lalu saja, predikat jawara itu sudah membuat Lombok banyak dikunjungi wisman, terutama mereka yang berasal dari Malaysia. Tahun ini hampir bisa diperkirakan akan lebih optimis lagi.

”Ini berkat Kementerian Pariwisata dibawah kepemimpinan Pak Arief Yahya yang terus mendorong Lombok menjadi pionir bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan konsep wisata halal. Perhatian Kemenpar dan perintah Kemenpar pada kami membuat Lombok akan terus terus menerus mendorong konsep gaya hidup Halal dari sisi kekuatan, dan daya tarik dari destinasi yang ada,” ungkap Faozal.

Lebih lanjut Faozal mengatakan, NTB secara sistematik terus mengembangkan sejumlah faktor pendukung kehadiran wisata halal mulai dari sisi industri, kebijakan pemerintah daerah, hingga promosi. Sembalun misalnya, meski hanya sebuah desa kecil tapi mampu menghentak panggung dunia sebagai destinasi bulan madu halal terbaik di dunia.

Karakter Sembalun yang mengedepankan homestay-homestay berbasis tak lepas dari pemetaan akan karakteristik masing-masing segmen pasar.

“Di sana tidak mungkin kita kembangkan hotel berbintang di Sembalun karena memang karakter destinasinya Homestay dan hotel-hotel biasa yang ramah terhadap pasarnya,” lanjutnya.

Hal ini yang akan terus dijaga dan dikembangkan pemerintah daerah di NTB. Keberhasilan meraih penghargaan WHTA 2016 selama dua tahun berturut-turut menjadi bukti keseriusan Lombok dalam mengembangkan konsep wisata halal. Faozal membeberkan, kunci sukses NTB tak lepas dari kebersamaan semua elemen yang ada seperti pemerintah daerah, DPRD, instansi atau lembaga, dan juga masyarakatnya.

Oleh karenanya, Pemprov NTB tidak lantas berpuas diri dan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin peduli akan wilayahnya yang kini menjadi tujuan berkunjung turis asing maupun domestik.

“Tugas kita adalah bagaimana seluruh elemen masyarakat Sembalun menjadi bagian dari deatinasi halal, selain itu semua elemen yang terkait,” pungkasnya.

Adanya potensi yang NTB miliki telah dirasakan dengan kedatangan wisatawan yang berkunjung sehingga berdampak pada ekonomi kreatif, peluang kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga penuntasan kemiskinan di daerah setempat. Kini semakin berkembangnya wisata halal, NTB terus berbenah. Bahkan, keseriusan dari pengembangan industri wisata halal itu dibuktikan dengan terbitnya Pergub Nomor 51 tahun 2015 tentang Wisata Halal dan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal. Peraturan ini dikeluarkan, agar siapa pun bisa lebih memahami tentang wisata halal.

Lonjakan juga sudah mulai terasa di tahun sebelumnya. Karena Lombok mulai bersolek yang kaitannya dengan wisata halal. Salah satu contohnya adalah lighting masjid-masjid di Lombok. Lightingnya sangat memberi kesan yang bagus di malam hari. Cahaya lampu yang keren membuat banyak Masjid bagus di NTB.

Itu merupakan salah satu atraksi yang khas di Lombok. Masjidnya bagus-bagus, jumlahnya banyak dan jika lighting bagus, akan menjadi satu-satunya di dunia, kota dengan banyak masjid bagus dan bersinar terang di malam hari. Penghargaan Lombok sebagai tujuan wisata halal untuk yang ke sekian kalinya juga pasti terasa dampaknya. Wisatawan Timur Tengah, Brunei, dan Malaysia diprediksi akan semakin bertambah menyambangi Lombok.

Ketua Umum Asita, Asnawi Bahar menilai, secara umum kunjungan pariwisata nasional sudah naik, khususnya Lombok.

”Dulu wisatawan Malaysia banyak ke Padang, Medan, dan Bandung. Sekarang mulai banyak yang memilih Lombok untuk menikmati wisata halal, nah kini Lombok akan berada on the track untuk urusan wisata halal ini,” ujarnya.

Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan itu sangat terasa sejak setahun terakhir karena gencarnya promosi yang dilakukan pelaku pariwisata. Namun, promosi saja tidak cukup, harus ada upaya lebih. Para pengambil kebijakan juga harus menyiapkan sarana infrastruktur, sumber daya manusia, dan sarana pendukung lainnya.

”Pokoknya pemerintah daerah harus siap dengan segala ’bunyi’ wisata halal itu,” katanya.

Menpar Arief Yahya berharap branding Lombok sebagai wisata halal itu semakin memperkuat positioning NTB. Apalagi begitu banyak destinasi yang belum digarap optimal di sana.

“Ini akan menjadi pintu untuk membangun Lombok sebagai destinasi berkelas dunia,” kata Arief Yahya. (*)

5 Alasan untuk Merayakan Malam Tahun Baru di Gili Trawangan

lombokonline.co.id – Sudah memiliki rencana untuk menyambut malam pergantian tahun 2016? Kalau belum, Anda bisa memilih Gili Trawangan, Lombok, sebagai destinasi wisata untuk merayakan malam tahun baru bersama pasangan, sahabat, atau keluarga.

Terletak di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Gili Trawangan merupakan salah satu pulau yang menjadi favorit wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Pasirnya yang putih dan halus, pantainya yang indah, suasana yang bebas polusi, serta ombaknya yang menderu, adalah pesona utama yang dimiliki Gili Trawangan yang mampu memikat para wisatawan.

Tak hanya sekadar menjadi destinasi wisata, berbagai event atau pesta yang meriah pun kerap kali diadakan di Gili Trawangan. Salah satunya adalah pesta malam pergantian tahun. Dipastikan, saat pesta diselenggarakan, para wisatawan termasuk penduduk setempat akan memenuhi dan tumpah ruah di Gili Trawangan.

Nah, apa saja sih hal-hal yang menarik dari perayaan malam pergantian tahun di Gili Trawangan? Ini dia!

1. Pesta pantai yang meriah dan anti mainstream di ‘Party Island

Dengan luas sekitar 340 Ha, Gili Trawangan dan pulau-pulau terluar di sekitarnya dikenal dengan julukan ‘Party Island’. Pulau ini hampir sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh kafe, restoran, hingga hotel dan berbagai penginapan.

Saat malam pergantian tahun, Gili Trawangan tak pernah ketinggalan untuk merayakan pesta. Pesta ini diadakan di pinggir pantai yang dilengkapi dengan variasi acara pesta dari berbagai kelab malam yang ada di sekitar Gili. Sensasi yang berbeda pasti bisa Anda rasakan ketika merayakan malam pergantian tahun di Gili. Berdansa atau berjoget di atas pasir putih yang halus, diiringi semilir angin dan ombak laut, tak lupa juga iringan musik yang meriah. Anti mainstream!

2. Pertunjukan fire dance dan kembang api yang memukau

Tak hanya sekadar berjoget dan berpesta, ada juga pertunjukan fire dance yang menegangkan, lho! Fire dance atau tarian api ini dilakukan oleh para penari profesional yang telah terlatih. Pertunjukan fire dance biasanya diselenggarakan di bibir pantai Gili Trawangan. Bersiaplah untuk menyaksikan para penari melakukan atraksi spesial dengan menggunakan api!

Tak lengkap rasanya melewati malam pergantian tahun tanpa menyalakan kembang api. Tak perlu khawatir, sekitar pukul 00.00 WITA, kemeriahan pesta kembang api akan menghiasi langit Gili Trawangan dan memikat mata siapa saja yang melihatnya.

3. Pesona sunrise dan sunset yang indah

Ada dua sisi Gili Trawangan yang dapat Anda nikmati yaitu sisi barat dan sisi timur pulau. Bagi Anda yang menyukai keramaian, Anda bisa menetap di sisi barat pulau yang lebih banyak terdapat kelab dan kafe. Sementara Anda yang tidak begitu menyukai keramaian, setelah pesta pergantian tahun selesai, Anda bisa melipir ke bagian timur pulau.

Pasalnya, di bagian timur pulau, Anda bisa menyaksikan sunrise yang indah pada pagi harinya. Sementara itu, di bagian barat pulau, adalah tempat yang bagus untuk menyaksikan keindahan panorama sunset.

Bagian timur pulau cocok bagi Anda yang ingin mencari ketenangan dan merenung untuk memikirkan resolusi tahun baru Anda.

4. Kondisi yang aman dan terkendali

Kondisi pesta yang padat dan ramai biasanya tak jarang bisa menimbulkan kekacauan atau bahkan muncul berbagai tindakan kriminal. Namun, Anda tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut jika berkunjung ke Gili Trawangan.

Wilayah Gili Trawangan menganut sistem hukum adat setempat yang ketat dan cukup mengancam. Jika terjadi kejahatan atau tindakan kriminal, dapat dipastikan pelakunya akan dihakimi secara adat oleh warga setempat. Selain diarak warga keliling pulau dan dikalungi papan bertuliskan “I am a thief”, para pelaku kejahatan ini pun akan ‘diusir’ atau tidak diperbolehkan lagi untuk datang ke Gili Trawangan.

Meskipun kondisinya aman dan terkendali, Anda tetap harus waspada di mana pun Anda berada, ya.

5. Tiket pesawat ke Lombok cukup terjangkau sekitar Rp500.000

Anda berasal dari luar Lombok? Tak perlu khawatir masalah harga tiket pesawat yang mahal saat akhir tahun. Anda dapat mengecek situs Reservasi.com untuk mendapatkan tiket pesawat ke Lombok dengan harga terbaik dan murah. Tiket pesawat ke Lombok biasanya berkisar antara Rp400.000 – Rp500.000.

Tak hanya tiket pesawat, Anda juga bisa memesan hotel di Reservasi.com untuk Anda menginap selama di Gili Trawangan. Sebaiknya, Anda memesan hotel dari jauh-jauh hari karena biasanya 3 minggu sebelum perayaan malam tahun baru, hotel-hotel di sekitar Gili Trawangan sudah full booked.

Selain itu, diskon akhir tahun sampai dengan Rp 1 Juta dari Reservasi.com juga bisa Anda manfaatkan untuk harga tiket pesawat dan hotel Anda yang semakin murah. (Adv)

Berwisata dan Moralitas : “Tidak Semua Wisatawan Memiliki Perilaku Baik”

lombokonline.co.id, Lombok Utara –  Dunia wisata erat kaitannya dengan keamanan. Namun kadang-kadang perihal keamanan ini kerap diabaikan banyak pihak. Kriminal tidak saja dilakukan pelaku kejahatan pada umumnya. Ternyata destinasi atau keamanan Pariwisata seringkali terganggu oleh perilaku wisatawan, termasuk wisatawan asing. Disinilah pentingnya sosialisasi untuk menyelaraskan antara berwisata dan moralitas.

Seperti yang terjadi di Gili Trawangan, Sabtu (10/12), sepasang wisatawan asing melakukan perbuatan tercela (mencuri). Perilaku wisatawan asing ini mengundang reaksi keras kalangan pemangku desa adat Gili indah. Tidak ada pilih kasih, pemangku desa Gili indah memberi sanksi tegas sesuai awig-awig yang sudah ada.

Sepasang wisatawan asing ini diarak keliling desa untuk disebarluaskan kepada masyarakat luas bahwa apa yang dilakukan bule ini tidak diulangi atau ditiru calon pelaku kriminal lainnya.

“Kami sangat mendukung upaya pengkaji desa Gili Indah dan pihak keamanan di pulau kecil ini. Sebab perilaku tidak terpuji wisatawan asing ini dapat memberi dampak negatif terhadap kemajuan Pariwisata di Lombok Sumbawa,” ujar Ketua HPI NTB, DR H Ainuddin SH, MH, usai mendengar kabar tertangkapnya dua wisatawan asing pelaku pencurian ini (10/12).

Dengan kejadian ini, lanjut Wakil Ketua BPPD NTB ini, kita bisa memahami bahwa potensi kriminal itu tidak saja dilakukan masyarakat lokal setempat. Kasus ini membuktikan bahwa wisatawan yang berlibur pun berpotensi melakukan tindak kriminal.

“Memang, perbandingannya jauh dibanding pelaku dari masyarakat lokal. Tapi tetap punya potensi terjadi yang dilakukan wisatawan asing misalnya,” imbuhnya.

Ainuddin juga mendukung upaya positif yang dilakukan petugas keamanan di pulau ini, memberi efek jera bagi pelaku kejahatan, tanpa membedakan dari kalangan mana pelakunya. Tanpa membedakan warna kulit dan suku nya jika dinyatakan bersalah dan terbukti melakukan kejahatan maka wajib di beo sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Respon yang sama juga datang dari masyarakat lokal. Tindakan wisatawan asing ini juga dinilai dapat mencoreng nama baik dan citra Pariwisata di Lombok Sumbawa.

“Sisi moralitas dan liburan penting kita jaga. Upaya yang dilakukan pemangku desa dan petugas keamanan patut diapresiasi. Tidak semua wisatawan memiliki perilaku baik,” ujar warga Gili, Nanang. (has)